TERBARU

Minggu, 14 Agustus 2011

unta takut kena siksa

Sikisahkan oleh Uqail bin Abi Thalib ra.
Waya pernah pergi bersama Nabi Muhammad Saw, maka padaku deperlihatkan tiga peristiwa ajaib yang menjadikan diriku semakin yakin terhadap kebenaran Islam,
Peristiwa pertam terjadi ketika Nabi bermaksud buang air besar. Tak jauhdari tempat itu terdapat beberapa batang pohon, maka beliau menyuruhku: “Hai Uqail, datangilah pohon-pohon itu, katakan padanya bahwa Rasulullah bersabda padamu: “kemarilah kalian, jadilah kalian sebagai hijab (dinding penutup) karena aku hendak besuci!” maka aku pun segera mendatangi pohon-pohon itu. Tetapi sebelum aku sampi mendatangi pohon itu, ternyata pohon-pohon itu telah tercerabut dari akarnya, dan ketika aku kembali mendekati beliau, ternyata pepohonan itu telah berada di tempat beliau buang hajat. Semuanya berjajat mengelilingi beliau.
Peristiwa kedua terjadi ketika aku merasa kehausan di tengah perjalanan. Aku berusaha mencari air kesana-kemari, tetapi tak kutemukan. Maka baliau menyuruhku seraya bersabda: “Hai Uqail, pergilah ke bukit itu! Lalu sampaikan salamku kepadanya, katakan padanya: “Hai bukit, jika engkeu menyimpan air, maka berikanlah air itu untukku!” maka berangkatlah aku ke atas bukit itu. Sesampainya di sana, kukatakan kepada bukit itu sesuai dengan apa yang dipesankan oleh Rasulullah Saw. Tiba-tiba bukit menjawab dengan kata-kata yang fasih: “katakanlah kepada Rasulullah Saw, bahwa semenjak Allah Swt, menurunkan ayat yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim:6), maka aku menangis terus menerus takut kalau-kalau aku ikut dijadikan sebagai bahan bakar neraka itu. Air mataku benar-benar terkuras sehingga hari ini aku tidak memilikiya sama sekali.”
Peristiwa ketiga terjadi ketika pada saat perjalanan kami dihadang oleh seekor unta. Tiba-tiba unta itu menghampiri Rasulullah Saw, seraya berkata: “Ya Rasulullah, lindungilah aku, lindungilah aku, lindungilah aku…!” sebelum Rasulullah melakukan sesuatu, munculah seorang arab pedalaman dengan pedang terhunus di tangannya. Lalau Rasulullah Saw, menyapa orang itu seraya bersabda: “Saudara, apa yang hendak kau lakukan terhadap unta ini?” orang itu menjawab: “Ya Rasulullah, unta itu baru saja kubeli dengan harga yang mahal, tetapi dia tidak bisa kujinakkan. Maka kupuskan untuk disembelih saja, sehingga bisa kuambil dagingnya.”
Keudian Rasulullah Saw, menanyakan kapada unta itu: “Hai unta, mengapa kau mendurhakai mejikanmu?” jawab unta itu: “Ya Rasulullah, hamba mendurhakai mejikan bukan karena hamba benci kepada orangnya. Tetapi hamba benci kepada kedurhakaannya. Maafkan hamba ya Rasulullah! Ketahuilah, bahwa kabilah majikanku itu, semuanya tidur sebelum mengerjakan shalat isya, sehingga aku benar-benar takut, kalu-kalau Allah menurunkan adzab-Nya kepada kabilah itu. Sebab dengan itu aku juga akan ikut binasa karena aku juga berada di tengah-tengah mereka. Sekiranya majikanku itu mau berjanji kepada baginda, bahwa dia tak akan meninggalkan shalat isya lagi, niscaya aku pun akan tunduk kepadanya.”
Memahami pernyataan unta itu, maka Rasulullah Saw, pun mengambil janji kepada orang arab pedalaman tadi, agar tidak meninggalka shalat isya lagi. Dan setelahia berjanji, Rasulullah Saw, segera menyerahkan unta itu kepadanya, yang kini telahmenjadi jinak.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar