TERBARU

Jumat, 12 Agustus 2011

Tangisan Penuh Makna

Diriwayatkan dari sahabat Abu Bakar ra:
Dihyat Al-Kalbi (ada yang membaca dahyat) adalah seorang raja kafir dari bangsa Arab. Rasulullah menghendakiagar ia masuk Islam, karena ia menguasai tujuh ratus orang sanak keluarga. Beliau berdo’a kepada Allah Swt:
Ya Allah, berikanlah petunjuk-Mu kepada Dihyat al-Kalbiagar dia bersedia masuk Islam
Ketika Dihyat Al-Kalbi berkeinginan masuk Islam, Allah Swt member tahukan kepada Nabi Muhammad Saw, tepatnya seusai melaksanakan shalat fajar. Dia berfirman : “Hai Muhammad, telah ku pancarkan Iman kepada Dihyat Al-Kalbi, maka tidak lama lagi dia akan dating kepadamu!” begitu selesai pemberitahuan Allah kepada baginda Nabi Saw, nyatalah Dihyat Al-Kalbi masuk ke dalam masjid. Maka Rasulullah Saw mengangkat kain sorban dari punggungnya kemudian menghamparkannya di lantai masjid seraya memberikan isyarat kepada Dihyat agar duduk di atas kain itu. Dihyat Al-Kalbi merasa mendapat penghormatan besar dari Nabi Saw, maka diangkatlahkain itu, dicium, lalu ditutupkan di atas kepala, diiringi dengan linangan air mata Dihyat berkata: “Ya Nabiyallah, apa saja syarat-syarat Islam itu? Tolong terangkan kepadaku” Nabi Saw, bersabda: “Hai Dihyat, pertama-tama ucapkan kesaksian:
Tiada sesuatu pun yang pantas dipertuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya”.
Mendengar sabda Nabi itu, tangis Diat kian menjadi-jadi. Maka Rasul Saw, bertanya “hai Dihyat apa arti tangisanmu ini? Apakah kau menagis karena masuk Islam, ataukah ada alas an lain?”
Dihyat :”Ya Rasullullah, sesungguhnya aku telah melakukan dosa yang begitu besar, maka tanyakanlah kepada tuhanmu, apakah tebusannya. Sekiranya ia menyuruhku agar membunuh diriku, niscaya jiwa satu-satunya ini akan ku relakan.sekiranya Dia menyuruhku untuk melepaskan semua harta-hartaku agar desedekahkan kepada yang membutuhkan, niscaya akan kulepaskan semuahartaku”
Nabi :”Hai Dihyat, apa sebenarnya dosa yang pernah kau lakukan itu?”
Dihyat :”ya Rasulullah, aku termasuk seorang raja diantara para raja di tanah Arab. Aku tak menghendaki anak-anaku besuami, agar tidak ada yang menyebutku si Anu adalah menantu Dihyat. Oleh karena itu, semua anak putriku yang berjumlah tujuh puluh orang kubunuh dengan tanganku sendiri”
Mendengar pegakuan raja Dihyat itu, Baginda Nabi Saw merasa ragu menjawabnya, mengingat dosanya tampak begtu besar. Maka turunlah malaikat Jibril as: “Ya Rasulullah, Allah mengamanatkan kepadaku agar Engkau memberikan jawaban kepada Dihyat Al-Kalbi: ‘demi keperkasaan-Ku dan kemuliaan-Ku, sesungguhnya ketika kau mengucapkan: laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, maka telah ku ampuni kekuduranmu selama enam puluh tahun dan kuampuni pula kekejaman dalam membunuh tujuh puluh orang putrimu!”
Maka menangislah baginda Nabi Saw, beserta segenap sahabat yang menyaksikan peristiwa itu. Lalau baginda Nabi Saw besabda: “Ya Tuhanku, Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa Dihyat yang tega membunuh anak-anakya, hanya dengan satu kali membaca syahadat. Maka tidakkah engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kecil orang-orang mukmin yang berkali-kali membaca syahadat”
Keterangan:
Dihyat Al-Kalbi adalah putra raja Ibnu Farwa Al-Kalbi. Ia terkenal dengan ketampanannya, sehingga setiap berkunjung ke kota Madinah seakan akan tidak seorang gadis pingitan pun yang tidak keluar untuk melihatnya. Bahkan malaikat jibril pun pernah datang kepada baginda Nabi Saw, dengan menyerupai diri seperti paras Dihyat, lantaran ketampanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar