TERBARU

Selasa, 16 Agustus 2011

Penciptaan Malaikat Jibril as

Dikisahkan oleh Rasululah Saw. Dalam sabdanya:
Tatkala Allah Swt, menciptakan malaikat Jibril as, dipilihlah wujud yang paling rupawan. Ia dilengkapi dengan enam ratus sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi bentuk dirinya yang rupawan, seraya berkata: “Ya Allah, ya tuhanku, adakah engkau menciptaka mahluk yang lebih tampan dari padaku?” Allah menjawab: “Tidak”
Mendengar jawaban Allah seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga. Dan sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam, dia mengerjakan shalat dua rakaat, yang setiap rakaatnya dilakukan selama 20.000 (dua puluh ribu)tahun. Setelah selesai mengerjakan shalat, Allah Swt berfirman kepadanya: “Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau melakukan shalat. Dengan begitu engkau telah menyembahkan kepada-Ku dengan penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti aka lahir seorang nabi terhirmat yang amat aku kasihi! Dia bernama Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah dan banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat. Sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunya pun tergesa-gesa dan tidak kosentrasi, maka demi kemulian dan keagungan-Ku, sungguh shalat mereka itu lebih aku sukai daripada shalatmu! Mengapa? Karena shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintah-Ku”
Jibril : “Ya tuhanku, lalu apakah balasan yang bakal Engkau berika atas ibadah mereka?”
Allah : “Balasan yang bakal aku berikan adalah surga Ma’wa”
Begitu mendengar surga Ma’wa, Jibril memohon kepada Allah Swt, agar diperkenankan melihatnya, maka Allah pun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga ia berngkat menuju surga tersebut. Dia bentangkan seluruh sayapnya, lalu terbang untuk menempuh jarak yang jauh tak terperikan. Setiap kali ia membuka sepasang sayapnya, maka berhasil melintasi jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu) tahun perjalanan. Begitu juga setiap menutup sayap. Padahal ia terbang selama 300(tiga ratus) tahun, serta memiliki 300 (tiga ratus) pasang sayap atau 600 (enam ratus) buah. Namun sejauh itu dia belum berhasil mencapai tujuan. Setelah merasa begitu letih, dia pun beristirahat di bawah sebatang pohon waksasa. Dia bersujud kepada Allah Swt, seraya mengadu: “Ya Allah, apakah perjalananku ini telah mencapai separonya atau kah baru dua pertiga atau bahkan seperempatnya?” Allah Swt, berfirman kepadanya: “Hai Jibrill, kalaupun kau mampu terbang selama 300.000 tahun, dengan menggunakan sayap-sayapmu yang sudah ada dan aku tambah lagi sejumlah 600 (enam ratus) sayap, niscaya tidak akan mencapai seperseratusnya (1%) itulah keistimewaan yang aku berikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat.”*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar